Cara membulatkan pecahan adonan ke satuan terdekat yakni berguru sistem dan tindakan mendapat hasil pembulatan pecahan yang berisikan bilangan bulat, pembilang dan penyebut. Tidak lupa juga turut diikuti pola soal serta pembahasannya mudah-mudahan makin praktis mengerti urutan pengerjannya.
Materi matematika wacana pembulatan pecahan adonan lazimnya dipelajari di kelas 4 SD (SD). Submateri biasa yang dibahas pada pelajaran ini menyerupai cara pembulatan bilangan pecahan adonan ke satuan terdekat, kombinasi soal serta cara pembahasannya.
Bagaimana cara membulatkan bilangan pecahan adonan ke satuan terdekat?? Mungkin saja pertanyaan ini timbul saat teman-teman berhadapan dengan suatu soal pecahan adonan tetapi tidak begitu paham cara menyeleksi jawabannya. Mengingat yang biasa kita pelajari selama ini cuma perihal pembulatan bilangan desimal ke satuan terdekat.
Teman-teman jangan terlalu panik. Jawabannya sanggup kok dicari dengan praktis dan cepat.
Sekalipun pecahan yang hendak dibulatkan bernilai besar.
Tetapi sebelum kita membahasnya, mari cari tahu dahulu apa yang dimaksud dengan pecahan campuran.
Pecahan Campuran
Pecahan adonan yakni salah satu jenis pecahan yang penulisannya berisikan bilangan bundar dan pecahan biasa (pembilang dan penyebut).
Pecahan adonan bermula dari pecahan biasa tidak murni atau pecahan yang nilai pembilangnya lebih besar dari penyebut kemudian ditulis dengan bentuk a b/c, dimana a yakni bilangan bulat, b yakni pembilang dan c yakni penyebut.
Sebagai contoh, pecahan biasa 8/5 maka sanggup diubah ke pecahan adonan menjadi 1 3/5. Nilai pecahan adonan ini diperoleh dari hasil pembagian pembilang dan penyebut ditulis selaku bilangan bundar sementara sisanya ditulis selaku pembilang dan penyebutnya tetap.
Contoh lain pecahan adonan yakni 2 4/7, 2 7/10, 35 3/8, 9 1/2, dan lain sebagainya.
Gimana teman-teman? sudah pahamkah wacana pemahaman pecahan campuran? Kalau sudah mari kita lanjut pembahasannya, kita awali dengan hukum pembulatan pecahan campuran.
Aturan Pembulatan Pecahan Campuran
Pembulatan pecahan adonan memiliki arti mencari nilai yang mendekati dari pecahan biasa kemudian disertakan dengan nilai bilangan bundar yang ada didepannya. Misalnya, pecahan campurannya yakni 3 1/4, kemudian kita jabarkan menjadi 3 dan 1/4. Dengan begini, maka kita tinggal mencari hasil pembulatan pecahan sanggup ke satuan terdekat kemudian kita tambahkan dengan nilai 3 yang ada didepannya.
Gampangkan???
Lalu bagaimana hukum pembulatan/penaksiran pecahan campuran?
Berikut hukum yang berlaku dalam membulatkan bilangan pecahan adonan ke satuan terdekat, yaitu:
- Jabarkan apalagi dahulu pecahan adonan menjadi bilangan bundar disertakan dengan pecahan biasa
- Khusus untuk pecahan biasa, jikalau pembilang makin mendekati penyebut maka dibulatkan ke atas
- Sementara jikalau pembilang makin mendekati nol maka pecahan dibulatkan ke bawah
Perlu mimin perjelas bahwa hukum ini tidak baku tetapi dalam penerapannya sanggup diubahsuaikan dengan soal yang ditanyakan.
Mari berguru lebih lanjut wacana cara membulatkan pecahan adonan ke bilangan bundar terdekat atau untuk bilangan satuan terdekat. Bagaimana dengan posisi wilayah bilangan yang lain? Caranya mudah, silahkan pelajari cara yang ada diartikel ini kemudian pedomani caranya untuk posisi wilayah bilangan yang lain.
Cara Membulatkan Pecahan Campuran ke Satuan Terdekat
Setidaknya ada 3 (tiga) cara membulatkan bilangan pecahan adonan ke satuan terdekat yaitu:
- Membulatkan dengan pertolongan garis bilangan
- Mengubah nilai pecahan biasa ke bilangan desimal
- Mengalikan pembilang dengan angka 2
Agar lebih mengerti perihal ketiga cara diatas maka eman mendrofa akan membahasnya satu per satu terhadap teman-teman semua. Biar makin praktis dan cepat maka turut diikuti pola soal dan jawabannya.
Berikut cara pembulatan pecahan adonan ke satuan terdekat, silahkan pakai salah satu cara yang praktis anda mengerti dan tahu cara menggunakannya.
1. Membulatkan dengan Bantuan Garis Bilangan
Cara sederhana yang sanggup digunakan untuk membulatkan pecahan adonan ke satuan terdekat yakni dengan pertolongan garis bilangan. Tetapi sebelumnya, kita mesti menjabarkan nilai pecahan adonan menjadi bilangan bundar dan pecahan biasa. Caranya praktis kok, sudah ada penjelasannya dibawah.
Untuk apa garis bilangan?? Pada garis bilangan ini nantinya kita susun pecahan biasa yang dimulai dari bilangan terkecil sesuai dengan nilai pembilang dan penyebut dari pecahan yang diambil dari kategori sebelumnya.
Dari pecahan yang sudah kita susun tersebut kita hitung jaraknya dari nilai bilanga bundar yang terdekat.
Jarak ini yang menjadi dasar kita dalam memukau kesimpulan hasil pembulatan pecahan ke satuan terdekat. Langsung saja pedomani ketentuan berikut.
- Apabila jaraknya berdekatan dengan 0 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0.
- Sementara jikalau jaraknya berdekatan dengan 1 atau malah berjarak sama maka dibulatkan ke atas menjadi 1.
Bingung?? Yukkk pribadi pelajari pola berikut mudah-mudahan teman-teman paham perihal ketentuan ini.
-
Bulatkan pecahan 2 2/5 ke satuan terdekat
Jawaban:
Pertama-tama jabarkan pecahan adonan 2 2/5 menjadi menyerupai ini: 2 2/5 = 2 + 2/5. Simpan dahulu bilangan bundar 2, jangan diganggu. Kita konsentrasi pada pecahan biasa 2/5.
Lukislah garis bilangan, kemudian susunlah pecahan mulai dari urutan pembilang terkecil 0/5, 1/5, 2/5, 3/5, 4/5 sampai 5/5. Lihat pola susunannya menyerupai gambar berikut.
Bila diperhatikan, pecahan 2/5 berada diantara 0 dan 1. 0 yakni hasil pembagian dari 0/5 = 0 : 5 = 0. Sementara bilangan 1 yakni hasil pembagian dari 5/5 = 5 : 5 = 1.
Langkah selanjutnya, hitunglah jarak 2/5 dari nol (0) dan satu (1). Silahkan dijumlah lewat garis bilangan yang sudah dibuat. 2/5 berjarak 2 satuan dari 0 sementara berjarak 3 satuan dari 1.
Ini artinya bahwa 2/5 lebih bersahabat dengan nol. Kaprikornus pembulatannya menjadi 0.
Sehingga sanggup ditarik kesimpulan bahwa pecahan 2 2/5 bila dibulatkan ke satuan terdekat maka alhasil yakni 2, sebab 2 2/5 = 2 + 2/5 = 2 + 0 = 2.
-
Pembulatan 4 2/7 ke satuan terdekat menjadi...
Jawaban:
Mula-mula jabarkan pecahan campurannya, 4 2/7 menjadi 4 + 2/7. Sekarang kita sudah sanggup nilai pecahan biasa yakni 2/7. Lanjutkan dengan melukis garis bilangan kemudian kemudian susun pecahan biasa mulai dari 0/7, 1/7, 2/7, 3/7, ..., 7/7. Bisa pribadi menyaksikan susunannya pada gambar berikut.
Ternyata pecahan 2/7 berada diantara 0 dan 1. Darimana nilai 0 dan 1? 0 yakni hasil pembagian dari 0/7 = 0. Sementara 1 yakni hasil pembagian dari 7/7 = 1.
Kemudian hitung jarak 2/7 dari 0 dan 1. Berdasarkan garis bilangan yang dibuat, 2/7 berjarak 2 satuan dari 0 dan berjarak 5 satuan dari 1.
Berarti, 2/7 lebih bersahabat dengan 0. Oleh sebab itu 2/7 dibulatkan jadi 0. Sehingga kita mendapat nilai berikut:
4 2/7 = 4 + 2/7 = 4 + 0 = 4
Jadi, pembulatan 4 2/7 ke satuan terdekat menjadi 4.
2. Mengubah Nilai Pecahan Biasa ke Bilangan Desimal
Cara kedua yang sanggup teman-teman gunakan dalam menyeleksi hasil pembulatan bilangan pecahan adonan ke satuan terdekat yakni dengan merubah nilai pecahan menjadi bilangan desimal. Bagaimana cara mengubahnya??
Cara menggantinya yakni dengan membagi nilai pembilang dan penyebut pada pecahan biasa sehabis menjabarkan nilai pecahan campuran. Teman-teman sanggup menhitungnya dengan sistem manual ataupun memakai kalkulator.
Setelah sanggup nilai desimalnya, kemudian cari hasil pembulatannya sesuai dengan hukum pembulatan bilangan desimal ke satuan terdekat. Aturannya yakni selaku berikut:
- Jika nilai persepuluhan pada bilangan desimal kurang dari 5 (salah satu dari angka 0, 1, 2, 3, 4) maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 (angka satuan tetap, lainnya dihilangkan)
- Jika nilai persepuluhan sama dengan 5 atau lebih (salah satu dari angka 5, 6, 7, 8, 9) maka dibulatkan ke atas dengan memperbesar 1 pada angka satuan disebelahnya
- Setelah dibulatkan maka tanda koma, angka persepuluhan serta angka-angka yang ada disebelah kanannya dihapus / dihilangkan
Berikut pola soal mudah-mudahan teman-teman praktis dalam menyeleksi hasil pembulatan pecahan adonan yang diubah ke bilangan desimal.
Pembulatan pecahan 2 1/4 adalah...
Jawaban:
Langkah permulaan yakni kita perlu menjabarkan pecahan adonan 2 1/4 menjadi 2 + 1/4. Nah, pecahan biasa 1/4 ini lah yang kita ubah menjadi bilangan desimal. Caranya bagi pembilang 1 dengan penyebut 4. Silahkan gunakan cara yang menurut anda mudah. Bisa hitung pakai kalkulator. Tetapi cara yang lebih baik yakni dengan menjumlah manual. Lihat caranya lewat gambar berikut.
Dari gambar diatas sanggup kita lihat bahwa nilai desimal dari 1/4 yakni 0,25. Kalau kategori sebelumnya kita gabung maka menjadi 2 1/4 = 2 + 1/4 = 2 + 0,25 = 2,25.
Bilangan desimal 2,25 memiliki nilai persepuluhan yakni 2. Untuk menyeleksi hasil pembulatannya maka kita sesuaikan pada hukum sebelumnya.
Persepuluhan 2 memiliki arti nilainya lebih kecil dari 5. Maka angka satuannya tetap yakni 2, sementara tanda koma, persepuluhan (2) serta perseratusan (5) dihapus.
Jadi, kesimpulannya yakni pembulatan pecahan 2 1/4 ke satuan terdekat yakni 2.
Pembulatan bilangan pecahan dari 6 2/3 adalah...
Jawaban:
Seperti sebelumnya, langkah permulaan yang kita jalankan yakni menjabarkan pecahan 6 2/3 mejadi 6 + 2/3. Lalu 2/3 kita ubah ke bilangan desimal. Kalau mau hitung manual lihat caranya lewat gambar berikut.
Perhatikan gambar, pecahan 2/3 = 2 : 3 = 0,666. Bisa dikatakan, nilai desimal dari 2/3 yakni 0,67 (dibulatkan 2 angka dibelakang koma). Kalau kita gabung maka menjadi 6 2/3 = 6 + 2/3 = 6 + 0,67 = 6,67. Kita lanjut untuk menyeleksi hasil pembulatan sesuai hukum sebelumnya.
Bilangan desimal 6,67 memiliki arti nilai persepuluhannya yakni 6. Angka 6 nilainya lebih besar dari lima. Sehingga hasil pembulatan dibulatkan ke atas atau menyertakan 1 pada angka satuan.
Angka satuannya yakni 6, kemudian kita tambah 1 dari nilai pembulatan. Sehingga alhasil 6 + 1 = 7. Setelah itu teruskan dengan meniadakan tanda koma, angka persepuluhan dan perseratusan.
Jadi, kesimpulannya yakni pembulatan bilangan pecahan dari 6 2/3 ke satuan terdekat yakni 7.
3. Mengalikan Pembilang dengan Angka 2
Cara cepat untuk menyeleksi hasil pembulatan bilangan pecahan ke satuan terdekat yakni mengalikan pembilang dengan angka 2. Lalu hasil perkaliannya kita bandingkan dengan penyebut. Berikut hukum dalam perbandingan ini.
- Jika hasil perkalian pembilang dengan 2 lebih besar atau sama dengan penyebut maka hasil pembulatan dibulatkan menjadi 1
- Jika hasil perkalian pembilang dengan 2 lebih kecil dari penyebut maka alhasil dibulatkan ke bawah menjadi 0
Agar lebih mengerti cara ini, silahkan pelajari pola berikut.
Pembulatan bilangan pecahan 2 3/7 ke satuan terdekat adalah...
Jawaban:
Langkah pertama yakni jabarkan pecahan adonan 2 3/7 menjadi 2 + 3/7. Lalu kalikan pembilang 3 dengan angka 2, yakni 3 x 2 = 6. Nah hasil perkalian ini kita bandingkan dengan penyebut pecahan.
Hasil perkalian 6 nilainya lebih kecil dari penyebut 7. Oleh sebab itu dibulatkan ke bawah menjadi 0.
Sehingga sanggup kita tulis menyerupai ini 2 3/7 = 2 + 3/7 = 2 + 0 = 2.
Jadi kesimpulannya, pembulatan bilangan pecahan 2 3/7 ke satuan terdekat yakni 2.
Bulatkan pecahan 24 5/8 ke bilangan cacah terdekat
Jawaban:
Silahkan jabarkan pecahan adonan 24 5/8 menjadi 24 + 5/8. Lalu kalikan pembilang 5 dengan angka 2, yakni 5 x 2 = 10. Nah hasil perkalian ini kita bandingkan dengan penyebut pecahan.
Hasil perkalian 10 ternyata memiliki nilai yang lebih besar dari penyebut 8. Oleh sebab itu dibulatkan ke atas menjadi 1.
Sehingga sanggup kita tulis menyerupai ini 24 5/8 = 24 + 5/8 = 24 + 1 = 25.
Jadi kesimpulannya, pembulatan pecahan 24 5/8 ke bilangan cacah terdekat yakni 25.
Contoh Pembulatan Pecahan Campuran
Agar teman-teman makin praktis mengerti perihal bahan cara membulatkan pecahan adonan ke bilangan bundar terdekat maka dalam goresan pena ini juga turut diikuti pola soal serta langka-langkah pengerjaannya.
Langsung saja berikut pola pembulatan pecahan adonan ke satuan terdekat yang sering dicari digoogle.
Bulatkan pecahan 2 7/10 ke bilangan cacah terdekat
Jawaban:
Jabarkan pecahan adonan menjadi 2 7/10 = 2 + 7/10. Lukislah garis bilangan kemudian susun pecahan biasa mulai dari 0/10, 1/10, 2/10, 3/10, ..., 10/10.
Dari gambar di atas sanggup kita lihat kalau 7/10 lebih bersahabat dengan angka 1 sebab cuma berjarak 3 satuan saja. Jadi, dibulatkan ke atas menjadi 1.
Sehingga sanggup kita tulis 2 7/10 = 2 + 7/10 = 2 + 1 = 3.
Jadi, pecahan 2 7/10 dibulatkan ke bilangan cacah terdekat menjadi 3.
Bulatkan pecahan 21 3/4 ke bilangan cacah terdekat
Jawaban:
Jabarkan pecahan adonan apalagi dahulu menjadi 21 3/4 = 21 + 3/4. Lalu tentukan nilai desimal dari 3/4.
Pada gambar di atas sanggup kita lihat cara menjumlah nilai desimal dari pecahan 3/4. Bilangan desimal 3/4 yakni 0,75.
Kalau nilai desimal ini kita masukkan pada kategori pecahan adonan sebelumnya maka 21 3/4 = 21 + 3/4 = 21 + 0,75 = 21,75.
Nilai persepuluhan dari 21,75 yakni 7 dan nilainya lebih besar dari lima. Sehingga hasil pembulatan dibulatkan ke atas atau tambahkan 1 pada angka satuan.
Angka satuannya yakni 21, kemudian kita tambah 1 dari nilai pembulatan tadi. Sehingga alhasil 21 + 1 = 22. Setelah itu teruskan dengan meniadakan tanda koma, angka persepuluhan (7) dan perseratusan (5).
Jadi kesimpulannya, pembulatan bilangan pecahan 21 3/4 ke bilangan cacah terdekat yakni 22.
5 1/4 jikalau dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 5, mengapa?
Jawaban:
5 1/4 = 5 + 1/4, bila pembilang 1 dikalikan 2 alhasil 2. Bandingkan hasil perkalian 2 dengan penyebut 4, ternyata 2 lebih kecil dari 4 sehingga dibulatkan ke bawah menjadi 0.
Secara lengkap kategori diatas sanggup kita tulis 5 1/4 = 5 + 1/4 = 5 + 0 = 5
Jadi, pembulatan bilangan terdekat dari pecahan 5 1/4 yakni 5.
Bulatkan pecahan 2 3/4 ke bilangan bundar terdekat
Jawaban:
2 3/4 dibulatkan menjadi 3 sebab 2 3/4 = 2 + 3/4 = 2 + 0,75 = 2,75 (7 lebih besar dari 5 maka dibulatkan keatas jadi 1 kemudian disertakan ke 2 jadi 3)
Bilangan pecahan di bawah ini jikalau dibulatkan menjadi 3 yakni
(a) 2 4/9 (b) 2 7/8 (c) 2,1 (d) 1,9Jawaban: b
(a) 2 4/9 = 2 + 4/9 = 2 + 0,44 = 2,44 dibulatkan menjadi 2 sebab persepuluhannya 4 dan lebih kecil dari 5 (dibulatkan ke bawah)
(b) 2 7/8 = 2 + 7/8 = 2 + 0,875 = 2,875 dibulatkan menjadi 3 sebab persepuluhannya 8 dan lebih besar dari 5 (dibulatkan ke atas)
(c) 2,1 dibulatkan menjadi 2 sebab persepuluhannya 1 dan lebih kecil dari 5 (dibulatkan ke bawah)
(d) 1,9 dibulatkan menjadi 2 sebab persepuluhannya 9 dan lebih besar dari 5 (dibulatkan ke atas)
Pembulatan bilangan pecahan dari 3 1/3 yakni 3. Bilangan desimal dari 3 1/3 yakni 3,33. Persepuluhannya yakni 3 dan nilainya kecil dari 5 sehingga dibulatkan menjadi 0. Kaprikornus satuannya tetap yakni 3 sementara tanda koma dan angka dibelah kanannya dihilangkan.
1 3/4 dibulatkan menjadi 2 sebab 1 3/4 = 1,75, nilai persepuluhannya (7) lebih besar dari 5 sehingga dibulatkan ke atas jadi 1 kemudian disertakan ke angka satuan (1 + 1 = 2).
2 3/4 dibulatkan menjadi 3 sebab 2 3/4 = 2,75, nilai persepuluhannya (7) lebih besar dari 5 sehingga dibulatkan ke atas jadi 1 kemudian disertakan ke angka satuan (2 + 1 = 3).
3 3/4 dibulatkan menjadi 4 sebab 3 3/4 = 3,75, nilai persepuluhannya (7) lebih besar dari 5 sehingga dibulatkan ke atas jadi 1 kemudian disertakan ke angka satuan (3 + 1 = 4).
10 4/5 dibulatkan menjadi 11
5 1/15 dibulatkan menjadi 5
2 1/9 dibulatkan menjadi 2
2 1/8 dibulatkan menjadi 2
3 1/8 dibulatkan menjadi 3
2 2/3 dibulatkan menjadi 3
2 1/6 dibulatkan menjadi 2
13 2/5 dibulatkan menjadi 13
Pecahan 1 1/4 jikalau dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 1
Pecahan 3 5/7 jikalau dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 4
Pecahan 2 5/11 jikalau dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 2
Pecahan 2 4/5 jikalau dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 3
Pecahan 10 12/20 jikalau dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 11
Pecahan 2 1/4 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 2
Pecahan 1 8/10 jikalau dibulatkan menjadi 2
Bulatkan pecahan ke bilangan cacah terdekat
a. 8 3/11
b. 12 1/2
c. 15 7/13Jawaban:
a. 8 3/11 = 8
b. 12 1/2 = 13
c. 15 7/13 = 16
Kesimpulan
Melalui ulasan cara membulatkan pecahan adonan ke satuan terdekat maka teman-teman sanggup terbantu dalam menyeleksi hasil pembulatan pecahan adonan dengan segera dan praktis sebab sanggup memakai sistem yang bervariasi.
Cara mana yang lebih baik? Silahkan nilai sendiri teman-teman. Tetapi masing-masing cara diatas punya keistimewaan dan kekurangan. Bila teman-teman mau pakai sistem yang lebih singkat maka semestinya gunakan cara yang ke-3 yakni mengalikan pembilang dengan angka 2. Namun kalau teman-teman pengen mendapat nilai pembulatan yang akurat mending gunakan cara yang pertama atau kedua. Hanya saja proses keduanya perlu waktu lama.
Demikian ulasan wacana cara cepat membulatkan pecahan adonan ke satuan terdekat, mudah-mudahan bermanfaat.