Materi, Pola Soal Potensi Insiden Bermacam-Macam Dan Insiden Bersyarat

Percobaan, Ruang Sampel dan Peluang Suatu Kejadian selaku bahan permulaan untuk mengerti bahan Peluang Kejadian Majemuk dan Bersyarat. 

A. Peluang Kejadian Majemuk

Peluang insiden bervariasi adalah  kesempatan dengan dua insiden yang terjadi. Notasi kesempatan untuk insiden bervariasi adalah  (union. Misalkan A dab B merupakan dua buah insiden dalam ruang sampel S, kesempatan kejadian  dapat diputuskan dengan rumus kesempatan insiden bervariasi berikut:

1. Peluang Kejadian Saling Tidak Lepas

Dua buah insiden A dan B disebut tidak saling lepas jikalau terdapat minimal satu unsur pada insiden A yang serupa dengan unsur yang terdapat pada insiden B. Peluang salah satu A atau B mungkin terjadi dengan A dan B merupakan insiden tidak saling lepas, rumusnya adalah

                         

Keterangan:

 = Peluang terjadinya insiden A atau insiden B
P(A)              = Peluang terjadinya insiden A
P(B)              = Peluang terjadinya insiden B
   = Peluang terjadinya insiden A sekaligus insiden B


Contoh 1:

Dalam suatu kalangan 30 siswa, 10 orang suka matematika, 15 orang suka Fisika dan 5 orang suka kedua-duanya. Jika diseleksi satu orang dari kalangan tersebut, tetapkan kesempatan yang terpilih itu suka matematika atau fisika
Pembahasan:

Dengan menggunakan rumus Peluang Kejadian Majemuk yaitu:

,


2. Peluang Kejadian Saling Lepas

Terdapat dua buah insiden A dan B yang lalu disebut insiden saling lepas jikalau tidak ada unsur pada insiden A yang serupa dengan unsur yang terdapat pada insiden B. Peluang salah satu A atau B mungkin terjadi dengan A dan B merupakan insiden saling lepas, rumusnya adalah:

                              
Contoh 2:
Pada percobaan melempar suatu dadu dan satu keping duit logam, tetapkan kesempatan hadirnya mata dadu < 3 atau angka dan mata dadu prima genap atau gambar?

Pembahasan:

a. Peluang hadirnya mata dadu < 3 atau angka
Ruang sampel pelemparan dadu = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = insiden timbul dadu < 3 
P(A) = 2/6 = 1/3

Ruang sampel pelemparan satu keping duit logam = {A, G}
B = insiden hadirnya angka pada logam 
P(B) = 1/2

Dengan menggunakan rumus Peluang Kejadian Majemuk yaitu:

, dimana  = 0, maka:


b. Peluang timbul mata dadu prima genap atau gambar
Ruang sampel pelemparan dadu = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = insiden timbul mata dadu prima genap
P(A) = 1/6

Ruang sampel pelemparan satu keping duit logam = {A, G}
B = insiden hadirnya gambar pada logam 
P(B) = 1/2

Dengan menggunakan rumus Peluang Kejadian Majemuk yaitu:

, dimana  = 0, maka:



3. Peluang Saling Bebas

Dua buah insiden A dan B dibilang saling bebas jikalau hadirnya insiden A tidak mempengaruhi insiden B. Peluang insiden A dan B terjadi bareng sama adalah:

                          

Contoh 3:
Roki melempar dua buah dadu, berapakah kesempatan timbul angka ganjil prima pada dadu pertama dan angka ganjil pada dadu kedua!

Pembahasan:
A = insiden timbul angka prima ganjil pada dadu 1 { 3,5}
B = insiden timbul angka ganjil pada dadu 2 {1,3,5}

Dengan menggunakan rumus:



B. Peluang Kejadian Majemuk Bersyarat

Apabila terdapat dua insiden yakni insiden A dan insiden B, insiden tersebut dibilang insiden bersyarat jikalau insiden A mempengaruhi terjadinya insiden B atau sebaliknya, yang dirumuskan dengan:

                                        
                                                         atau

                                      

Contoh 4:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 4 bola biru. Jika diambil dua buah bola satu persatu tanpa dikembalikan tetapkan kesempatan terambil berturut-turut bola merah 

Pembahasan:
P(A) = pengambilan bola warna merah pertama
P(B) = pengambilan bola warna merah kedua

P(A) = 5/9
P(B) = 4/8

Peluang terambilnya kedua bola itu berwarna merah merupakan :

Contoh 5:
Terdapat kotak yang menampung 6 bola kuning dan 4 bola biru. Jika diambil dua buah bola, secara satu persatu dan tanpa ada pengembalian, maka berapakah kesempatan bola yang diambil merupakan bola kuning pada pengambilan pertama dan bola biru pada pengambilan kedua!
 
Pembahasan:

Pada pengambilan pertama tersedia 5 bola kuning dari 9 bola yang tersedia, maka P(K) = 6/10

Pada pengambilan kedua tersedia 4 bola biru dari 8 bola yang tersisa (syarat : bola kuning sudah diambil), maka P(B|K) = 5/9

Karena insiden tersebut saling mempengaruhi,sehingga: