A.Keuntungan dan Kerugian
Pada sub kepingan ini kita akan mempelajari tentang laba dan kerugian yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Tidak cuma laba dan kerugian saja tapi juga persentase laba dan kerugian di setiap harga beli dan harga jual.Harga beli merupakan harga di mana seseorang tersebut berbelanja sebuah barang. Sedangkan harga jual yakni harga saat seseorang memasarkan sebuah produk.
1.Memahami laba dan kerugian
Suatu insiden dibilang untung apabila harga jual lebih tinggi dari harga beli. Adanya selisih antara pemasaran dengan harga beli disebut keuntungan. Berikut rumus dari untung.Untung = harga pemasaran – harga pembelian
Besar laba sanggup dinyatakan dalam persentase (%). Persentase laba sanggup diputuskan nilainya dengan membandingkan untung yang didapat dengan harga pembelian. Berikut rumus untuk mencari persentase keuntungan.
Persentase laba (% keuntungan) = (untung/harga beli) x 100%
Sedangkan kerugian atau rugi merupakan selisih dari harga beli dengan harga jual. Suatu insiden dibilang rugi saat seorang memasarkan barang dengan harga lebih rendah dari harga pembelian barang tersebut. Kerugian sanggup diputuskan nilainya dengan menggunakan rumus berikut.
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
Kerugian sanggup dinyatakan dengan persentase (%). Nilai persentase kerugian sanggup diputuskan dengan cara membandingkan nilai rugi dengan harga pembelian. Berikut rumus untuk menyeleksi nilai dari persentase kerugian.
Persentase kerugian (% kerugian) = (rugi/harga beli) x 100%
Contoh:
a.Ali berbelanja buku kamus bahasa inggris 500 kosakata seharga RP50.000,00. Karena Ali ingin berbelanja yang 1.000 kosakata lalu Ali memasarkan kamus bahasa inggris yang 500 kosakata tersebut dengan harga Rp30.000,00, untung atau rugi kah Ali saat memasarkan kamus bahasa inggrisnya? Jelaskan argumentasi kalian!
Penyelesaian:
Harga beli = Rp50.000,00
Harga jual = Rp30.000,00
Karena harga jual lebih rendah dari harga beli maka Ali mengalami kerugian.
Rugi = harga beli – harga jual
= Rp50.000,00 – Rp30.000,00
= Rp20.000,00
Makara kerugian yang dialami Ali sebesar Rp20.000,00.
b.Ayah berbelanja sepeda motor bekas seharga Rp12.000.000,00 dan mengeluarkan ongkos perbaikan sebanyak Rp500.000,00. Setelah sementara waktu sepeda motor tersebut dijual seharga Rp15.000.000,00. Untung atau rugikah Ayah saat memasarkan sepeda motor tersebut? Tentukan persentase laba atau kerugian yang dialami oleh Ayah!
Penyelesaian:
Harga beli = Rp12.000.000,00 + ongkos perbaikan
= Rp12.000.000,00 + Rp500.000,00
= Rp12.500.000,00
Harga jual = Rp15.000.000,00
Karena harga jual lebih tinggi dari harga beli, maka Ayah mengalami keuntungan.
Untung = Rp15.000.000,00 – Rp12.500.000,00
= Rp2.500.000,00
Keuntungan yang didapat oleh Ayah merupakan Rp2.500.000,00
Persentase laba = (untung/harga pembelian) x 100%
= (Rp2.500.000,00/Rp12.000.000,00) x 100%
= 20,83%
Makara persentase kegunaannya merupakan 20,83%
Baca Juga :
- Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas 7 Kurikulum 2013 – Bab Perbandingan Skala (Rangkuman Materi, Contoh Soal, dan Pembahasannya)
- Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas 7 Kurikulum 2013 – Bab Bilangan (Bilangan Bulat dan Bilangan Pecahan)
B.RABAT (DISKON), BRUTO, TARA, DAN NETTO
1.Rabat (Diskon)
Rabat artinya potongan harga atau lebih dipahami dengan perumpamaan diskon.Rabat = % Rabat x Harga kotor
Harga higienis = Harga kotor – Rabat (Diskon)
Harga kotor merupakan harga barang sebelum diiris rabat (diskon)
Harga higienis merupakan harga barang setelah diiris rabat (diskon)
Contoh:
Andi ingin berbelanja sepatu di toko A Seharga Rp75.000,00 dan diberikan potongan harga sebesar 15%. Hitung harga sepatu setelah didiskon!
Penyelesaian:
Harga kotor = Rp75.000,00
% potongan harga = 15%
Harga higienis = harga kotor – diskon
= Rp75.000,00 – (15/100) x Rp75.000,00
= Rp75.000,00 – Rp11.250,00
= Rp63.750,00
2.Bruto, Tara, dan Netto
Bruto merupakan berat barang beserta kemasannya (berat kotor). Netto merupakan berat higienis tanpa berat kemasan. Sedangkan tara merupakan potongan berat/berat kemasan. Hubungan ketiga besaran tersebut merupakan selaku berikut.Bruto = Netto + Tara
Netto = Bruto – Tara
Tara = Bruto – Netto
Jika dimengerti persen tara, maka sanggup dirumuskan selaku berikut.
Tara = % Tara x Bruto
Untuk menyeleksi harga higienis (netto) setelah mendapat potongan berat (tara) merupakan selaku berikut.
Harga higienis = Netto x (harga/satuan berat)
Contoh:
Pak Ari berbelanja beras sebanyak 8 karung dengan bruto 500 kg. apabila taranya 2%, hitung netto satu karung beras!
Penyelesaian:
Bruto satu karung = 500/8 = 62,5 kg
Besar tara merupakan selaku berikut.
Tara = %tara x bruto
= 2/100 x 62,5 kg
= 1,25 kg
Netto = bruto – tara
= 62,5 kg – 1,25 kg
= 61,25 kg
Makara netto satu karung beras merupakan 61,25 kg.
C.BUNGA TABUNGAN DAN PAJAK
1.Bunga Tabungan
Bunga simpanan merupakan sebuah imbalan jasa untuk penggunaan duit atau modal yang dibayar pada waktu tertentu sesuai ketentuan yang sudah disepakati oleh kedua pihak (pihak bank dan pihak nasabah). Terdapat dua jenis bunga tabungan, yakni bunga tunggal dan bunga majemuk. Akan tapi pada sub kepingan ini kita cuma mempelajari bunga tunggal saja. Bunga lazimnya sanggup diberikan selama satu bulan sekali, satu tahun sekali, atau sesuai kesepakatan. Berikut rumus untuk menyeleksi nilai bunga.Bunga 1 tahun = % bunga x modal
Bunga N bulan = n/12 x %bunga x modal
Setelah mengenali nilai bunga, kalian juga sanggup menyeleksi modal selesai dari tabungan, yakni selaku berikut.
Modal Akhir (MA) = M x (1 + nb)
Contoh:
Fira menabung di Bank Rp1.000.000,00 dengan bunga sebesar 2% per tahun. Tentukan simpanan selesai Fira selama 1,5 tahun!
Penyelesaian:
Modal permulaan = simpanan permulaan Fira = Rp1.000.000,00; Bunga simpanan yang di sanggup Fira = 2% per tahun
Banyaknya bunga yang diterima Fira selama 1,5 tahun = 1,5 tahun = 12 + 6 = 18 bulan
n/12 x %bunga x modal = 18/12 x 2/100 x Rp1.000.000,00 = Rp30.000,00
simpanan selesai yang diterima Fira selama 1,5 tahun = simpanan selesai = M x (1 +18/12 x 2/100)
= Rp1.000.000,00(103/100) = Rp1.030.000,00
Makara simpanan selesai yang didapat Fira selama 1,5 tahun merupakan Rp1.030.000,00
2.Pajak
Terdapat 3 macam pajak yakni pajak penghasilan (pph), pajak bumi dan bangunan (pbb), dan pajak pertambahan nilai (ppn). Pajak merupakan keharusan dasar warga Negara untuk menyerahkan sebagian kekayaan terhadap Negara menurut peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Lebih singkatnya pajak sanggup diartikan selaku tambahan. Berikut rumus untuk menyeleksi nilai pajak.Harga setelah pajak = harga permulaan + harga pajak
Adapun cara menyeleksi pajak apabila pajak dinyatakan dalam persentase (%), taitu selaku berikut.
Pajak = %pajak/100 x harga awal
Contoh:
seorang Ibu mendapat honor sebulan sebesar Rp1.000.000,00 tidak kena pajak Rp400.000,00. Jika besar pajak penghasilan (pph) yakni 10% berapakah honor yang diterima Ibu tersebut?
Penyelesaian:
Besar pajak penghasilan (pph) = 10%
Penghasilan tidak kena pajak = Rp400.000,00
Penghasilan kena pajak = Rp1.000.000,00 – Rp400.000,00 = Rp600.000,00
Besar pajak penghasilan = 10/100 x Rp600.000,00 = Rp60.000,00
Beasr honor = Rp1.000.000,00 – Rp60.000,00 = Rp940.000,00
Makara besar honor yang diterima Ibu merupakan Rp940.000,00.
Demikian postingan yang berjudul Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas 7 – Bab Aritmatika Sosial (Rangkuman Materi, Contoh Soal, dan Pembahasannya). Semoga sanggup berharga untuk kita semua. Terimakasih sudah membaca postingan ini, apabila ada kritik dan rekomendasi silahkan komentar di bawah.
Buat lebih berguna, kongsi: